Kepada Pemerintah Kabupaten Jepara
dan segenap warga Jepara
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan hormat,
Saya, sebagai warga Jepara, ingin menyampaikan pernyataan sikap atas beredarnya berita kurang sedap terkait diliriknya kota Jepara oleh investor yang berencana akan membangun peternakan babi. Saya dengan tegas menolak rencana ini. Penolakan ini bukan tanpa dasar, melainkan didasari oleh pertimbangan mendalam mengenai identitas Jepara, nilai-nilai keagamaan, dan dampak sosiologis yang akan timbul.
Jepara dikenal sebagai Kota Santri, sebuah julukan yang melekat erat dengan identitas religiusnya, terutama karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Ajaran Islam secara jelas mengharamkan babi, baik untuk dikonsumsi maupun dibudidayakan. Rencana ini bertentangan dengan nilai-nilai agama yang dijunjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat Jepara.
Meskipun Jepara menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, mendirikan peternakan babi di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam dapat menimbulkan ketegangan sosial. Hal ini dapat memicu konflik dan merusak tatanan sosial yang telah terjalin baik. Pembangunan peternakan ini akan menyakiti perasaan umat Islam dan berpotensi mengganggu kerukunan yang selama ini kita jaga.
Pembangunan peternakan babi tidak hanya berpotensi menimbulkan konflik keagamaan, tetapi juga akan membawa dampak sosiologis yang merugikan, di antaranya:
1. Pencemaran lingkungan: Peternakan babi seringkali menghasilkan limbah yang berbau menyengat dan mencemari lingkungan. Bau tidak sedap dan limbah cair yang dihasilkan akan mengganggu kenyamanan warga sekitar, bahkan dapat berdampak pada kesehatan.
2. Perubahan identitas sosial: Pembangunan peternakan babi akan mengubah citra Jepara sebagai kota religius menjadi wilayah yang dianggap "kotor" atau "najis" oleh sebagian masyarakat.
3. Perpecahan masyarakat: Pro dan kontra terhadap rencana ini akan memecah belah masyarakat. Keharmonisan dan rasa saling percaya yang telah dibangun bertahun-tahun dapat rusak.
Oleh karena itu, kepada Pemerintah kabupaten Jepara saya minta untuk tidak memberikan ruang bagi rencana investasi peternakan babi tersebut demi kondusifitas kota Jepara.
Saya juga mengajak seluruh masyarakat Jepara, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa untuk bersatu menyuarakan penolakan terhadap rencana pembangunan peternakan babi ini. Mari kita jaga identitas Jepara sebagai Kota Santri yang religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Jangan biarkan rencana ini merusak tatanan sosial dan mencoreng identitas yang telah kita bangun bersama.
Mari kita bersama-sama menyampaikan aspirasi kita kepada Pemerintah Kabupaten Jepara. Kita bisa melakukannya melalui audiensi, petisi, atau media sosial. Suara kita, suara masyarakat Jepara, harus didengar!
Mari kita lindungi Jepara, rumah kita, dari rencana yang tidak selaras dengan jati diri kita.
Tolak Peternakan Babi di Jepara!
Ttd.
Warga biasa